contoh cover cd


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

KLASIFIKASI


BAB 1
PENDAHULUAN
Makhluk hidup  yang ada di bumi ini sangat banyak dan beraneka ragam. Bahkan di tiap daerah memiliki jenis makhluk hidup yang khas, yang tidak ditemukan di daerah lain. Adanya keanekaragaman makhluk hidup ini menjadi suatu masalah dalam mengenal dan mempelajarinya. Para ahli Biologi berusaha melakukan penyederhanaan, salah satu cara yang dilakukan adalah dengan mencoba menempatkan berbagai makhluk hidup yang serupa dalam satu kelompok dan menempatkan berbagai makhluk hidup yang berbeda pada kelompok yang terpisah. Pengertian inilah yang disebut dengan klasifikasi.
Prinsip dan cara mengelompokkan makhluk hidup menurut ilmu taksonomi adalah dengan membentuk takson. Takson dibentuk dengan jalan mencandra objek atau makhluk hidup yang diteliti dengan mencari persamaan ciri maupun perbedaan yang dapat diamati. Mencandra berarti mengidentifikasi, membuat deskripsi, dan memberi nama.
Selanjutnya, makhluk hidup yang memiliki persamaan ciri dikelompokkan ke dalam satu kelompok yang disebut takson. Dengan cara demikian dapat dibentuk banyak takson. Takson adalah kelompok makhluk hidup yang anggotanya memiliki banyak persamaan ciri. Kemudian, tiap-tiap takson tersebut ditempatkan pada tempatnya (posisinya) sesuai dengan tingkatannya.
Langkah-langkah pembentukan takson mengikuti sistem tertentu. Itulah sebabnya taksonomi disebut pula sistematik. Apakah yang menjadi dasar dalam klasifikasi makhluk hidup? Makhluk hidup dikelompokkan ke dalam suatu sistem klasifikasi berdasarkan kriteria-kriteria tertentu.
Ilmu taksonomi ini bertujuan untuk mempermudah pengenalan dan pembelajaran terhadap makhluk hidup serta mempermudah dalam mengkomunikasikannya kepada orang lain. Ilmu taksonomi ini senantiasa berkembang dari masa ke masa, sehingga muncul tokoh – tokoh baru dalam taksonomi dan pendapat –pendapat serta teori – teori tentang taksonomi. Ilmu taksonomi ini melahirkan berbagai sistem klasifikasi yang berbeda – beda sesuai dengan dasar yang digunakan dalam kegiatan itu. Pengklasifikasian makhluk hidup digolongkan ke dalam tiga kelompok yaitu : sistem alami, sistem buatan, dan sistem filogenetik.
Pada makalah  kali  ini kami  akan membahas tentang pegertian klasifikasi,sejarah klasifikasi, tujuan adanya klasifikasi, tatacara pengelompokan serta tata namamakhluk hidup. Disamping itu kami  akan lebih mampu menjelaskan ciri-ciri persamaan dan perbedaan tiap-tiap makhluk hidup. Pada bahasan ini akan dijelaskan pengertian taksonomi (jenjang takson) dari makhluk hidup.

A.      Pengertian Klasifikasi
Klasifikasi adalah penyusunan makhluk hidup secara teratur ke dalam suatu herarki. Sistem penyusunan ini berasal dari kumpulan informasi makhluk hidup secara individual yang menggambarkan kekerabatan.Mempelajari makhluk hidup dengan jumlah yang sangat besar bukanlah pekegiatanan yang mudah. Para ahli biologi berusaha melakukan penyederhanaan, salah satu cara yang dilakukan adalah dengan mencoba menempatkan berbagai makhluk hidup yang serupa dalam satu kelompok dan menempatkan berbagai makhluk hidup yang berbeda pada kelompok yang terpisah. Pengklasifikasian makhluk hidup digolongkan ke dalam tiga kelompok yaitu : sistem alami, sistem buatan, dan sistem filogenetik.
v  Klasifikasi Sistem Alami
Klasifikasi sistem alami dikemukakan oleh Aristoteles, membagi makhluk hidup, menjadi 2 kingdom yaitu hewan dan tumbuhan. Aristoteles membagi hewan menjadi beberapa kelompok berdasarkan habitat dan perilakunya. Sedangkan tumbuhan dikelompokkan berdasarkan ukuran dan strukturnya. Sebagai contoh, kingdom tumbuhan dibagi menjadi 3 divisi yaitu herba, semak, dan pohon. Klasifikasi menurut sistem ini memiliki banyak kelemahan dan kekurangan, meskipun demikian telah digunakan selama lebih dari 2000 tahun
v  Klasifikasi Sistem Buatan
Klasifikasi sistem buatan diperkenalkan oleh Carl Vonn Linne (1707-1778), ahli ilmu pengetahuan alam dari Swedia yang namanya dilatinkan menjadi Carolus linnaeus. Karya penting Linnaeus adalah menyusun sistem klasifikasi yang lebih mudah dipahami daripada sistem sebelumnya. Sistem yang telah disusun yaitu sistem klasifikasi buatan. Maksudnya, kategori organisme didasarkan pada sejumlah kecil sifat-sifat morfologi tanpa memandang kesamaan struktur yang mungkin memperlihatikan kekerabatan. Klasifikasi sistem buatan ini antara lain mengelompokkan tumbuhan atas dasar warna bunga, masa bunga, bentuk daun, jumlah benangsari, putik dan lain-lain. Sistem klasifikasi buatan menggunakan sistem nomenklatur.

v  Klasifikasi Sistem Filogenetik
Pada masa Linnaeus pendapat umum menyatakan bahwa semua spesies berasal dari hasil penciptaan khusus. Kemudian masing-masing melanjutkan sifat aslinya sebagai spesies yang tetap dan tidak berubah. Mereka menduga bahwa pada awal dibentuknya makhluk hidup, telah diciptakan makhluk hidup yang sama seperti makhluk hidup yang ada sekarang. Misalnya: pisang, ayam, padi, jagung. Kemudian makhluk hidup tetap hidup dan berkembang sampai sekarang. Hal ini menyebabkan mereka tidak mengetahui bahwa terdapat kekerabatan antar jenis-jenis organisme.
Berdasarkan teori evolusi Darwin, maka muncullah sistem klasifikasi modern berdasarkan filigeni, yaitu klasifikasi yang disusun berdasarkan keturunan dan hubungan kekerabatan. Filogeni adalah proses evolusi makhluk hidup dari filum tingkat rendah sampai tingkat tinggi. Organisme yang berkerabat dekat memiliki persamaan ciri yang lebih banyak jika dibandingkan dengan organisme yang berkerabat jauh. Ciri yang digunakan adalah ciri morfologi, anatomi, fisiologi, dan perilaku.

B.      Sejarah Klasifikasi
1. Aristoteles (384-322 SM)
Seorang ilmuan sekaligus filosof Yunani kuno, juga disebut sebagai “Bapak zooogi”, telah mencoba mengadakan klsifikasi hewan dengan cara mengelompokan hewan dalam dua kelompok, yakni hewan berdarah dan hewan tak berdarah. Berbeda dengan Aristoteles, Theopatrus sebagai muridnya banyak menekuni dunia tumbuhan. Sedangkan Theopatrus mangklasifikasikan tumbuhan ke dalam empat kelompok, yakni: herba, semak rendah/peru, semak dan pohon.
2. John Ray (1627-1705)
Ahli bilogi Inggris, John Ray adalah orang pertama yang memiliki konsp modern tentang spesies, kemudian mencoba melnjutkan klasifikasinya ke arah tingkatan yang lebih kecil lagi.
3. Carlos Lineus
Bapak Taksonomi dari Swedia adalah Carolus Linnaeus. Dalam mengklasifikasikan makhluk hidup di dasarkan pada kesamaan srtuktur. Sedangkan untuk hewan dideskripsikan dalam unit klasifikasi untuk tanaman dan hewan adalah spesies. Menurut Linnaeus suatu jeis spesies adalah kelompok organisme yang mempunyai tipe berbeda dengan satu spesies maka dia bukan spesies.
Linnaeus memperkenalakan sistem tata nama makhluk hidup yang dikenal dengan Binomium nomenkuler atau tata nama ganda. Tiap-tiap nama yang diberikan terdiri atas dua kata:
·      Kata pertama menunjukkan genus, penulisannya dimulai dengan huruf besar.
·      Kata kedua menunjukan epitheton specificim (petunjuk spesies), penuisannya di mulai dengan huruf kecil.
Contoh: Oryza saiva (padi)
Cavia coboya (marmut)
Columba livia (burung merpati)

C.Tujuan Klasifikasi
Klasifikasi bertujuan untuk:
Ø  Mempermudah mengenali suatu makhluk hidup.
Ø Mempermudah memdandingkan antara makhluk hidup yang satu dengan yang lainnya.
Ø Mempermudah mempelajari suatu makhluk hidup.
Ø Memberikan nama organisme secara akurat
Ø Memcegah pemberisn nama yang salah
Ø Mencegah adanya suatu nama organisme yang sama
Ø Menyederhanakan objek kajian
Membandingkan berarti mencari persamaan dan perbedaan sifat atau ciri pada makhluk hidup. Kesamaan – kesamaan atau keseragaman itulah yang nantinya akan menjadi dasar dalam pengklasifikasian jadi suatu takson atau suatu unit mempunyai sejumlah kesamaan – kesamaan sifat. Semakin rendah tingkatan suatu takson maka keseragaman individu dalam takson itu makin semakin dekat kekerabatannya (kesamaannya lebih banyak).


D.Tata Cara Pengelompokan

Makhluk hidup dikelompokkan ke dalam suatu sistem klasifikasi berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Ada dua metode klasifikasi makhluk hidup. Tiap-tiap metode mempunyai dasar yang jelas.
Metode yang pertama adalah metode empiris. Pada metode ini, makhluk hidup dikelompokkan berdasarkan persamaan alfabet, tanpa melihat sifat atau ciri yang dimilikinya serta tanpa melihat hubungan satu dengan lainnya.
Metode yang kedua adalah metode rasional. Menurut metode rasional, makhluk hidup dikelompokkan atas dasar hubungan yang jelas dari sifat atau ciri yang ada. Metode ini dibedakan menjadi tiga sistem sebagai berikut:

1.    Sistem praktis, yaitu makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri yang berguna. Misalnya, persamaan ciri dapat dimakan atau tidak, dapat digunakan untuk obat atau tidak, menghasilkan buah atau tidak, serta menghasilkan serat atau tidak. Penganut sistem ini antara lain St. Augustine (abad ke-4 SM).

2.    Sistem artifisial, yaitu sistem yang mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri yang ditetapkan oleh peneliti sendiri, misalnya, ukuran, bentuk, dan habitat makhluk hidup. Penganut sistem ini, di antaranya, Aristoteles dan Theophratus (370 SM). Aristoteles membagi makhluk hidup menjadi dua golongan, yaitu hewan dan tumbuhan. Selanjutnya, hewan dikelompokkan menjadi tiga kelompok berdasarkan persamaan ciri habitat, misalnya, habitat air, darat, dan udara. Berdasarkan ciri ukuran tubuhnya, tumbuhan dikelompokkan menjadi tumbuhan pohon, perdu, dan tumbuhan semak. Aristoteles juga mengelompokkan hewan atas dasar warna darahnya, yaitu hewan yang berdarah merah dan hewan yang tidak berdarah. Dengan demikian, ia telah mengenal kurang lebih 1.000 jenis makhluk hidup dan struktur dalamnya.

3.    Sistem natural, yaitu sistem yang mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri struktur tubuh eksternal (morfologi) dan struktur tubuh internal (anatomi). Penganut sistem ini, di antaranya, Carolus Linnaeus (abad ke-18). Linnaeus berpendapat bahwa setiap tipe makhluk hidup mempunyai bentuk spesies yang berbeda. Oleh karena itu, jika sejumlah makhluk hidup memiliki sejumlah ciri yang sama, berarti makhluk hidup tersebut sama spesiesnya. Dengan cara ini, Linnaeus dapat mengenal 10.000 jenis tanaman dan 4.000 jenis hewan.

4.    Sistem modern, yaitu sistem mengklasifikasikan


makhluk hidup pada taksonomi modern berdasarkan pendapat Linnaeus, tetapi lebih dikembangkan sehingga mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a. Persamaan struktur tubuh dapat diketahui secara eksternal dan internal;
b. Menggunakan biokimia perbandingan. Misalnya, hewan Limulus polyphemus, dahulu dimasukkan ke dalam golongan
rajungan (Crab) karena bentuknya seperti rajungan, tetapi setelah dianalisis darahnya secara biokimia, terbukti bahwa hewan ini lebih dekat dengan laba-laba (Spider). Berdasarkan bukti ini, Limulus dimasukkan ke dalam golongan laba-laba;
c.  Berdasarkan genetika modern. Gen dipergunakan juga untuk melakukan klasifikasi makhluk hidup. Adanya persamaan gen menunjukkan adanya kekerabatan. Setelah mengetahui berbagai macam metode dan dasar dari klasifikasi makhluk hidup, agar lebih jelas, akan kita ulang sedikit tentang langkah-langkah klasifikasi. Langkah-langkah klasifikasi tersebut adalah sebagai berikut: mengidentifikasi objek berdasar ciri-ciri struktur tubuh makhluk hidup, misalnya, hewan atau tumbuhan yang sama jenis atau spesiesnya; setelah kelompok spesies terbentuk, dapat dibentuk kelompok-kelompok lain dari urutan tingkatan klasifikasi sebagai berikut:

1.    Dua atau lebih spesies dengan ciri-ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson genus. Genus memiliki kesamaan ciri, yaitu pada struktur alat reproduksinya yang sama. 
2.    Beberapa genus yang memiliki ciri-ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson famili.
3.    Beberapa famili dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson ordo. 
4.    Beberapa ordo dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson kelas.
5.    Beberapa kelas dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson filum (untuk hewan) atau divisio (untuk tumbuhan).

Dengan cara tersebut terbentuk urutan hierarki atau tingkatan klasifikasi makhluk hidup. Urutan klasifikasi dari tingkatan yang terbesar hingga terkecil adalah sebagai berikut:
1.   kingdom (kerajaan);
2.   divisio atau filum;  
3.   kelas;
4.   ordo (bangsa);
5.   famili (suku);
6.   genus (marga);
7.   spesies (jenis).

Mengingat keperluannya, kadang-kadang di antara dua tingkatan terdapat sub-sub, seperti subkingdom, subfilum, subordo, dan subspesies. Demikian pula di bawah kelompok spesies masih ditempatkan kelompok varietas dan di bawah varietas terdapat strain.
Semakin ke atas urutan tingkatan klasifikasi, hubungan kekerabatan makhluk hidup semakin kurang jelas, sedangkan semakin ke bawah hubungan kekerabatannya semakin dekat.

            Dasar kriteria yang berbeda menghasilkan alternatif sistem klasifikasi atau kelompok sistem yang berbeda pula, misalnya:
1.      Sistem 2 kingdom berdasarkan dapat tidaknya bergerak:
a.    Kingdom plantae/tumbuhan
b.    Kingdom animalia/hewan

2.      Sistem 3 kingdom, berdasarkan kemampuan dalam membuat bahan makanan:
a.       Kingdom plantae/tumbuhan
b.      Kindom animalia/hewan
c.       Kingdom fungi/jamur

3.      Sistem 4 kingdom, berdasarkan keadaan inti selanya:
a.       Kingdom plantae/tumbuhan
b.      Kindom animalia/hewn
c.       Kingdom fungi/jamur
d.      Kingdom monera/jasad renik

4.      Para iluan terus menerus mengembangkan cara pengelompokan makhluk hidup. Salah satu diantaranya adalah Whitaker (1969) mengelompokan makhluk hidup ke dalam lima kingdom/kerajaan, yaitu: monera, protista, fungi, plantae dan animalia.
a.       Kerajaan monera, meliputi organisme uniseluler yang bersifat prokariotik atau inti selnya belum terlindungi oleh selaput inti atau karioteka. Termasuk ke dalam dunia ini adalah bakteri dan alga biru (Cyanohyta).
b.      Kerajaan protista, meliputi uniseluler yang bersifat eukariotik/intinya telah terlindungi karioteka. Pembentukan kerajaan ini dirintis oleh Ernest Haeckel (1834-1919). Termasuk ke dalam dunia ini adalah protozoa, alga, dan jamur bersel satu.
c.       Kerajaan fungi, meliputi organisme monosoluler, multiseluler, sel-selnya tidak berklorofil. Termasuk karajaan ini adalah: Zygontycota, Ascomycota, Basidiomycota, Deuteromycota.
d.      Kerajaan plantae, meliputi organisme multiseluler dan sel-selnya telah memiliki dinding sel. Seluruh anggota plantae berklorofil, oleh karena itu bersifat autotrof. Termasuk dalam kerajaan ini adalah lumut, paku-pakuan, dan tumbuhan berbiji.
e.       Kerajaan animalia, meliputi organisme bersel banyak yang sel-selnya tak berdinding sel dan tidak berklorofil. Oleh karena itu semua anggotanya bersifat heterotrof. Ada yang hidup sebagai parasit, saprofit, predator dan sebagainya. Yang termasuk kerajaan ini adalah: Porifera, Coloenterata, Plathyhelminthes, Nemathelminthes, Annelida, Molusca, Echinodermata, Arthropoda, dan Chordata.


E. Tata Nama Binomial

     Tata nama untuk tumbuhan dan hewan mempunyai peraturan yang berbeda dan berdiri sendiri. Namun demikian ada beberapa prinsip yang sama antara lain:
·         Nama ilmiah harus bahasa latin.
·         Nama jenis terdiri dari dua kata, kata pertama adalah nama marga, kata kedua adalaha penunjuk jenis.
·         Jika penunjuk jenis terdiridaridua kata harus di beritandapenghubung. Karenaterdiridaridua kata disebut system binomial.

·         System binomial telah diterapkan oleh Caspar bauhin (16421), tetapi yang dianggap pencipta system ini adalah Carolus Linnaeus (1753) karena secara konsisten menggunakan system ini.
·         Huruf atau kata yang di singkat di belakang nama ilmiah merupakan singkatan nama pencipta ilmiah.
Contoh: L adalah singkatan dari Linnaeus yang menciptakan nama Oryza sativa L untuk padi.
Namamarga (genus) terdiridarisuku kata yang huruf pertamanya ditulis denganhuruf besar.
Contoh: Rosa, Hibiscus, Oryza
·         Nama family terdiri dari satu kata –aceae pada hewan dan–edae pada tumbuhan. Kata tersebutdiambil dari salah satu marga yang tercakup dalam famili.
Contoh: Hibiscus, Malva, Sidadan Gossypium termasuk family Malvaceae. Malva adalah nama marga yang dipilih untuk nama famili dengan memberia khiran -aceae
·         Dimulai dengan huruf besar dan penunjukjenis huruf kecil semua.
Penulisan nama marga (genus)
Contoh: Oryza sativa L nama marga , sativa penunjuk jenis.Hibiscus.
Hibiscus rosa-sinensis, Hibiscus nama marga, rosa sinensis penunjukjenis.

Contoh skema taksa beberapa jenis makhluk hidup

Padahewan:

Kingdom:
Animalia
Animalia
Animalia
Filum:
Kordata
Kordata
Kordata
Classis:
Mammalia
Mammalia
Mammalia
Ordo:
Kornivora
Primate
Rodentia
Familia:
Felidae
Hominidae
Cavidae
Genus:
Felis
Homo
Cavia
Spesies:
Feliscatus
Homo sapiens
Caviacobaya





Padatumbuhan
(kucing)
(manusia)
(marmut)
Kingdom:
Plantae
Plantae
Plantae
Devisio:
Spermatophyta
Spematophyta
Gymnospermae
Classis:
Monocotyledonae
dicotyledonae
Cycadenae
Ordo:
Poales
Urticales
Cyacadales
Familia:
Raminae/poaceae
Moraceae
Cycadanceae
Genus:
Oryza
Artocarpos
Cycas
Spesies:
Oryza sativa
Artocarposintegra
Cycasrumphii

(padi)
(nangka)
(pakis haji)

BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat ditarik kesimpulan  bahwa:
ü Klasifikasi adalah penyusunan makhluk hidup secara teratur ke dalam suatu herarki.
ü Pengklasifikasian makhluk hidup digolongkan ke dalam tiga kelompok yaitu : sistem alami, sistem buatan, dan sistem filogenetik.
ü Ilmuwan-ilmuan yang berhasil mengklasifikasikan makhluk hidup pada awalnya adalah Arietoteles, John Ray dan Carollus linnaeus (bapak taksonomi).
ü Linnaeus memperkenalakan sistem tata nama makhluk hidup yang dikenal dengan Binomium nomenkuler.
ü Secara garis besar klasifikasi bertujuan untuk meemberikan nama organisme secara akurat dan menghindari kesamaan dalam pemberian nama.
ü Ada dua metode klasifikasi makhluk hidup yaitu metode empiris dan  metode rasional.
ü Menurut metode rasiona ini pengelompokan dibedakan menjadi sistem-sistem sebagai berikut: sistem praktis, sistem artifisial, sistem natural, sistem modern.
ü Dalam pemberian nama makhluk hidup ada beberapa hal yangperlu di perhatiakan.



DAFTAR PUSTAKA
Anonymous.2007.Klasifikasi Makhluk Hidup.http://deceng.wordpress.com. Diakses pada tanggal 1 Oktober 2012 pukul  10.15 WIB
Anonymous .2010.Klasifikasi Ilmiah.http://id.wikipedia.org. Diakses pada tanggal 1 Oktober 2012 pukul  10.25 WIB
Anonymous.2011.Konsep Dasar Sistem Klasifikasi.http://blog.re.or.id. Diakses pada tanggal 1 Oktober 2012 pukul  10.45 WIB
Anonymous.2012.Makalah Klsifikasi dan Sistem Klasifikasi. http://haeryn.wordpress.com. Diakses pada tanggal 1 Oktober 2012 pukul  10.05 WIB
Buffalo, N. dan J. Throneberry. 1972.Principles Of Biology. New Delhi: Audrey Nelson Slate.
Harper dan Row.1984.Principles Of Biology. New York: Audrey Nelson Slate.
Jahnson, Kenneth, David L.Rayledan Hale L. Wedberg.1984. Biology An Introduction. Sydne: Cumming Publishing Company.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS