BAB 1
PENDAHULUAN
Makhluk
hidup yang ada di bumi ini sangat banyak
dan beraneka ragam. Bahkan di tiap daerah memiliki jenis makhluk hidup yang
khas, yang tidak ditemukan di daerah lain. Adanya keanekaragaman makhluk hidup
ini menjadi suatu masalah dalam mengenal dan mempelajarinya. Para
ahli Biologi berusaha melakukan penyederhanaan, salah satu cara yang dilakukan
adalah dengan mencoba menempatkan berbagai makhluk hidup yang serupa dalam satu
kelompok dan menempatkan berbagai makhluk hidup yang berbeda pada kelompok yang
terpisah. Pengertian inilah yang disebut dengan klasifikasi.
Prinsip dan
cara mengelompokkan makhluk hidup menurut ilmu taksonomi adalah dengan
membentuk takson. Takson dibentuk dengan jalan mencandra objek atau makhluk
hidup yang diteliti dengan mencari persamaan ciri maupun perbedaan yang dapat
diamati. Mencandra berarti mengidentifikasi, membuat deskripsi, dan memberi
nama.
Selanjutnya, makhluk hidup yang
memiliki persamaan ciri dikelompokkan ke dalam satu kelompok yang disebut
takson. Dengan cara demikian dapat dibentuk banyak takson. Takson adalah
kelompok makhluk hidup yang anggotanya memiliki banyak persamaan ciri.
Kemudian, tiap-tiap takson tersebut ditempatkan pada tempatnya (posisinya)
sesuai dengan tingkatannya.
Langkah-langkah pembentukan takson
mengikuti sistem tertentu. Itulah sebabnya taksonomi disebut pula sistematik.
Apakah yang menjadi dasar dalam klasifikasi makhluk hidup? Makhluk hidup
dikelompokkan ke dalam suatu sistem klasifikasi berdasarkan kriteria-kriteria
tertentu.
Ilmu taksonomi ini bertujuan untuk mempermudah
pengenalan dan pembelajaran terhadap makhluk hidup serta mempermudah dalam
mengkomunikasikannya kepada orang lain. Ilmu taksonomi ini senantiasa
berkembang dari masa ke masa, sehingga muncul tokoh – tokoh baru dalam
taksonomi dan pendapat –pendapat serta teori – teori tentang taksonomi. Ilmu
taksonomi ini melahirkan berbagai sistem klasifikasi yang berbeda – beda sesuai
dengan dasar yang digunakan dalam kegiatan itu. Pengklasifikasian
makhluk hidup digolongkan ke dalam tiga kelompok yaitu : sistem alami, sistem
buatan, dan sistem filogenetik.
Pada makalah kali
ini kami akan membahas tentang pegertian
klasifikasi,sejarah klasifikasi, tujuan adanya klasifikasi, tatacara
pengelompokan
serta tata namamakhluk hidup. Disamping itu kami akan lebih mampu menjelaskan ciri-ciri
persamaan dan perbedaan tiap-tiap makhluk hidup. Pada bahasan ini akan
dijelaskan pengertian taksonomi (jenjang takson) dari makhluk hidup.
A. Pengertian
Klasifikasi
Klasifikasi adalah penyusunan makhluk
hidup secara teratur ke dalam suatu herarki. Sistem penyusunan ini berasal dari
kumpulan informasi makhluk hidup secara individual yang menggambarkan
kekerabatan.Mempelajari makhluk hidup dengan jumlah yang sangat besar bukanlah
pekegiatanan yang mudah. Para ahli biologi berusaha melakukan penyederhanaan,
salah satu cara yang dilakukan adalah dengan mencoba menempatkan berbagai
makhluk hidup yang serupa dalam satu kelompok dan menempatkan berbagai makhluk
hidup yang berbeda pada kelompok yang terpisah. Pengklasifikasian makhluk hidup
digolongkan ke dalam tiga kelompok yaitu : sistem alami, sistem buatan, dan
sistem filogenetik.
v Klasifikasi Sistem Alami
Klasifikasi sistem alami dikemukakan
oleh Aristoteles, membagi makhluk hidup, menjadi 2 kingdom yaitu hewan dan
tumbuhan. Aristoteles membagi hewan menjadi beberapa kelompok berdasarkan
habitat dan perilakunya. Sedangkan tumbuhan dikelompokkan berdasarkan ukuran
dan strukturnya. Sebagai contoh, kingdom tumbuhan dibagi menjadi 3 divisi yaitu
herba, semak, dan pohon. Klasifikasi menurut sistem ini memiliki banyak
kelemahan dan kekurangan, meskipun demikian telah digunakan selama lebih dari
2000 tahun
v Klasifikasi Sistem Buatan
Klasifikasi sistem buatan diperkenalkan
oleh Carl Vonn Linne (1707-1778), ahli ilmu pengetahuan alam dari Swedia yang
namanya dilatinkan menjadi Carolus
linnaeus. Karya penting Linnaeus adalah menyusun sistem klasifikasi yang
lebih mudah dipahami daripada sistem sebelumnya. Sistem yang telah disusun
yaitu sistem klasifikasi buatan. Maksudnya, kategori organisme didasarkan pada
sejumlah kecil sifat-sifat morfologi tanpa memandang kesamaan struktur yang
mungkin memperlihatikan kekerabatan. Klasifikasi sistem buatan ini antara lain
mengelompokkan tumbuhan atas dasar warna bunga, masa bunga, bentuk daun, jumlah
benangsari, putik dan lain-lain. Sistem klasifikasi buatan menggunakan sistem
nomenklatur.
v Klasifikasi Sistem Filogenetik
Pada masa Linnaeus pendapat umum
menyatakan bahwa semua spesies berasal dari hasil penciptaan khusus. Kemudian
masing-masing melanjutkan sifat aslinya sebagai spesies yang tetap dan tidak
berubah. Mereka menduga bahwa pada awal dibentuknya makhluk hidup, telah
diciptakan makhluk hidup yang sama seperti makhluk hidup yang ada sekarang.
Misalnya: pisang, ayam, padi, jagung. Kemudian makhluk hidup tetap hidup dan
berkembang sampai sekarang. Hal ini menyebabkan mereka tidak mengetahui bahwa
terdapat kekerabatan antar jenis-jenis organisme.
Berdasarkan teori evolusi Darwin, maka
muncullah sistem klasifikasi modern berdasarkan filigeni, yaitu klasifikasi
yang disusun berdasarkan keturunan dan hubungan kekerabatan. Filogeni adalah proses evolusi makhluk hidup dari filum tingkat rendah
sampai tingkat tinggi. Organisme
yang berkerabat dekat memiliki persamaan ciri yang lebih banyak jika
dibandingkan dengan organisme yang berkerabat jauh. Ciri yang digunakan adalah
ciri morfologi, anatomi, fisiologi, dan perilaku.
B. Sejarah
Klasifikasi
1. Aristoteles (384-322 SM)
Seorang ilmuan sekaligus
filosof Yunani kuno, juga disebut sebagai “Bapak zooogi”, telah mencoba
mengadakan klsifikasi hewan dengan cara mengelompokan hewan dalam dua kelompok,
yakni hewan berdarah dan hewan tak berdarah. Berbeda dengan Aristoteles,
Theopatrus sebagai muridnya banyak menekuni dunia tumbuhan. Sedangkan
Theopatrus mangklasifikasikan tumbuhan ke dalam empat kelompok, yakni: herba,
semak rendah/peru, semak dan pohon.
2. John Ray (1627-1705)
Ahli bilogi Inggris,
John Ray adalah orang pertama yang memiliki konsp modern tentang spesies, kemudian
mencoba melnjutkan klasifikasinya ke arah tingkatan yang lebih kecil lagi.
3. Carlos Lineus
Bapak Taksonomi dari
Swedia adalah Carolus Linnaeus. Dalam mengklasifikasikan makhluk hidup di
dasarkan pada kesamaan srtuktur. Sedangkan untuk hewan dideskripsikan dalam
unit klasifikasi untuk tanaman dan hewan adalah spesies. Menurut Linnaeus suatu
jeis spesies adalah kelompok organisme yang mempunyai tipe berbeda dengan satu
spesies maka dia bukan spesies.
Linnaeus
memperkenalakan sistem tata nama makhluk hidup yang dikenal dengan Binomium
nomenkuler atau tata nama ganda. Tiap-tiap nama yang diberikan terdiri atas dua
kata:
·
Kata pertama menunjukkan genus,
penulisannya dimulai dengan huruf besar.
·
Kata kedua menunjukan epitheton specificim (petunjuk spesies),
penuisannya di mulai dengan huruf kecil.
Contoh: Oryza saiva (padi)
Cavia coboya (marmut)
Columba livia (burung merpati)
C.Tujuan Klasifikasi
Klasifikasi
bertujuan untuk:
Ø Mempermudah
mengenali suatu makhluk hidup.
Ø Mempermudah
memdandingkan antara makhluk hidup yang satu dengan yang lainnya.
Ø Mempermudah
mempelajari suatu makhluk hidup.
Ø Memberikan
nama organisme secara akurat
Ø Memcegah
pemberisn nama yang salah
Ø Mencegah
adanya suatu nama organisme yang sama
Ø Menyederhanakan
objek kajian
Membandingkan
berarti mencari persamaan dan perbedaan sifat atau ciri pada makhluk hidup.
Kesamaan – kesamaan atau keseragaman itulah yang nantinya akan menjadi dasar
dalam pengklasifikasian jadi suatu takson atau suatu unit mempunyai sejumlah
kesamaan – kesamaan sifat. Semakin rendah tingkatan suatu takson maka
keseragaman individu dalam takson itu makin semakin dekat kekerabatannya
(kesamaannya lebih banyak).
D.Tata Cara Pengelompokan
Makhluk hidup dikelompokkan ke dalam suatu sistem
klasifikasi berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Ada dua metode klasifikasi makhluk hidup. Tiap-tiap
metode mempunyai dasar yang jelas.
Metode yang pertama adalah metode empiris. Pada metode
ini, makhluk hidup dikelompokkan berdasarkan persamaan alfabet, tanpa melihat
sifat atau ciri yang dimilikinya serta tanpa melihat hubungan satu dengan
lainnya.
Metode yang kedua adalah metode rasional. Menurut
metode rasional, makhluk hidup dikelompokkan atas dasar hubungan yang jelas
dari sifat atau ciri yang ada. Metode ini dibedakan menjadi tiga sistem sebagai
berikut:
1. Sistem
praktis, yaitu makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri yang berguna. Misalnya,
persamaan ciri dapat dimakan atau tidak, dapat digunakan untuk obat atau tidak,
menghasilkan buah atau tidak, serta menghasilkan serat atau tidak. Penganut
sistem ini antara lain St. Augustine (abad ke-4 SM).
2. Sistem
artifisial, yaitu sistem yang mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan
persamaan ciri yang ditetapkan oleh peneliti sendiri, misalnya, ukuran, bentuk,
dan habitat makhluk hidup. Penganut sistem ini, di antaranya, Aristoteles dan
Theophratus (370 SM). Aristoteles membagi makhluk hidup menjadi dua golongan,
yaitu hewan dan tumbuhan. Selanjutnya, hewan dikelompokkan menjadi tiga
kelompok berdasarkan persamaan ciri habitat, misalnya, habitat air, darat, dan
udara. Berdasarkan ciri ukuran tubuhnya, tumbuhan dikelompokkan menjadi
tumbuhan pohon, perdu, dan tumbuhan semak. Aristoteles juga mengelompokkan
hewan atas dasar warna darahnya, yaitu hewan yang berdarah merah dan hewan yang
tidak berdarah. Dengan demikian, ia telah mengenal kurang lebih 1.000 jenis
makhluk hidup dan struktur dalamnya.
3. Sistem
natural, yaitu sistem yang mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan
ciri struktur tubuh eksternal (morfologi) dan struktur tubuh internal
(anatomi). Penganut sistem ini, di antaranya, Carolus Linnaeus (abad ke-18).
Linnaeus berpendapat bahwa setiap tipe makhluk hidup mempunyai bentuk spesies
yang berbeda. Oleh karena itu, jika sejumlah makhluk hidup memiliki sejumlah
ciri yang sama, berarti makhluk hidup tersebut sama spesiesnya. Dengan cara
ini, Linnaeus dapat mengenal 10.000 jenis tanaman dan 4.000 jenis hewan.
4. Sistem
modern, yaitu sistem mengklasifikasikan
makhluk hidup pada taksonomi modern berdasarkan
pendapat Linnaeus, tetapi lebih dikembangkan sehingga mempunyai ciri-ciri
sebagai berikut:
a. Persamaan struktur tubuh dapat diketahui secara eksternal dan
internal;
b. Menggunakan biokimia perbandingan. Misalnya,
hewan Limulus polyphemus, dahulu dimasukkan ke dalam golongan
rajungan (Crab) karena bentuknya seperti rajungan, tetapi setelah dianalisis darahnya secara biokimia, terbukti bahwa hewan ini lebih dekat dengan laba-laba (Spider). Berdasarkan bukti ini, Limulus dimasukkan ke dalam golongan laba-laba;
rajungan (Crab) karena bentuknya seperti rajungan, tetapi setelah dianalisis darahnya secara biokimia, terbukti bahwa hewan ini lebih dekat dengan laba-laba (Spider). Berdasarkan bukti ini, Limulus dimasukkan ke dalam golongan laba-laba;
c. Berdasarkan genetika modern. Gen
dipergunakan juga untuk melakukan klasifikasi makhluk hidup. Adanya persamaan
gen menunjukkan adanya kekerabatan. Setelah mengetahui berbagai macam metode
dan dasar dari klasifikasi makhluk hidup, agar lebih jelas, akan kita ulang
sedikit tentang langkah-langkah klasifikasi. Langkah-langkah klasifikasi
tersebut adalah sebagai berikut: mengidentifikasi objek berdasar ciri-ciri
struktur tubuh makhluk hidup, misalnya, hewan atau tumbuhan yang sama
jenis atau spesiesnya; setelah kelompok spesies terbentuk, dapat
dibentuk kelompok-kelompok lain dari urutan tingkatan klasifikasi sebagai
berikut:
1. Dua
atau lebih spesies dengan ciri-ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk
takson genus. Genus memiliki kesamaan ciri, yaitu pada struktur alat
reproduksinya yang sama.
2. Beberapa
genus yang memiliki ciri-ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson
famili.
3. Beberapa
famili dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson
ordo.
4. Beberapa
ordo dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson kelas.
5. Beberapa
kelas dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson filum
(untuk hewan) atau divisio (untuk tumbuhan).
Dengan cara tersebut terbentuk urutan hierarki atau tingkatan klasifikasi
makhluk hidup. Urutan klasifikasi dari tingkatan yang terbesar hingga terkecil
adalah sebagai berikut:
1. kingdom (kerajaan);
2. divisio atau filum;
3. kelas;
4. ordo (bangsa);
5. famili (suku);
6. genus (marga);
7. spesies (jenis).
Mengingat keperluannya, kadang-kadang di antara dua tingkatan terdapat
sub-sub, seperti subkingdom, subfilum, subordo, dan subspesies. Demikian pula
di bawah kelompok spesies masih ditempatkan kelompok varietas dan di bawah
varietas terdapat strain.
Semakin ke atas urutan tingkatan klasifikasi, hubungan kekerabatan makhluk
hidup semakin kurang jelas, sedangkan semakin ke bawah hubungan kekerabatannya semakin
dekat.
Dasar
kriteria yang berbeda menghasilkan alternatif sistem klasifikasi atau kelompok
sistem yang berbeda pula, misalnya:
1. Sistem 2
kingdom berdasarkan dapat tidaknya bergerak:
a. Kingdom
plantae/tumbuhan
b. Kingdom
animalia/hewan
2. Sistem 3 kingdom,
berdasarkan kemampuan dalam membuat bahan makanan:
a. Kingdom
plantae/tumbuhan
b. Kindom
animalia/hewan
c. Kingdom
fungi/jamur
3. Sistem 4
kingdom, berdasarkan keadaan inti selanya:
a. Kingdom
plantae/tumbuhan
b. Kindom
animalia/hewn
c. Kingdom
fungi/jamur
d. Kingdom monera/jasad
renik
4. Para iluan
terus menerus mengembangkan cara pengelompokan makhluk hidup. Salah satu
diantaranya adalah Whitaker (1969) mengelompokan makhluk hidup ke dalam lima
kingdom/kerajaan, yaitu: monera, protista, fungi, plantae dan animalia.
a.
Kerajaan monera, meliputi organisme uniseluler yang
bersifat prokariotik atau inti selnya belum terlindungi oleh selaput inti atau
karioteka. Termasuk ke dalam dunia ini adalah bakteri dan alga biru
(Cyanohyta).
b.
Kerajaan protista, meliputi uniseluler yang bersifat
eukariotik/intinya telah terlindungi karioteka. Pembentukan kerajaan ini
dirintis oleh Ernest Haeckel (1834-1919). Termasuk ke dalam dunia ini adalah
protozoa, alga, dan jamur bersel satu.
c.
Kerajaan fungi, meliputi organisme monosoluler,
multiseluler, sel-selnya tidak berklorofil. Termasuk karajaan ini adalah:
Zygontycota, Ascomycota, Basidiomycota, Deuteromycota.
d.
Kerajaan plantae, meliputi organisme multiseluler dan
sel-selnya telah memiliki dinding sel. Seluruh anggota plantae berklorofil,
oleh karena itu bersifat autotrof. Termasuk dalam kerajaan ini adalah lumut,
paku-pakuan, dan tumbuhan berbiji.
e.
Kerajaan animalia, meliputi organisme bersel banyak
yang sel-selnya tak berdinding sel dan tidak berklorofil. Oleh karena itu semua
anggotanya bersifat heterotrof. Ada yang hidup sebagai parasit, saprofit,
predator dan sebagainya. Yang termasuk kerajaan ini adalah: Porifera,
Coloenterata, Plathyhelminthes, Nemathelminthes, Annelida, Molusca,
Echinodermata, Arthropoda, dan Chordata.
E. Tata Nama Binomial
Tata nama untuk tumbuhan dan hewan
mempunyai peraturan yang berbeda dan berdiri sendiri. Namun demikian ada
beberapa prinsip yang sama antara lain:
·
Nama ilmiah harus bahasa latin.
·
Nama jenis terdiri dari dua kata, kata pertama adalah
nama marga, kata kedua adalaha penunjuk jenis.
·
Jika penunjuk jenis terdiridaridua kata harus di beritandapenghubung.
Karenaterdiridaridua kata disebut system binomial.
· System binomial telah diterapkan oleh Caspar bauhin (16421), tetapi yang dianggap pencipta system ini adalah Carolus Linnaeus (1753) karena secara konsisten menggunakan system ini.
· Huruf atau kata yang di singkat di belakang nama ilmiah merupakan singkatan nama pencipta ilmiah.
Contoh: L adalah singkatan dari Linnaeus yang menciptakan nama Oryza sativa L untuk padi.
Namamarga (genus) terdiridarisuku kata yang huruf pertamanya ditulis denganhuruf besar.
Contoh: Rosa, Hibiscus, Oryza
· Nama family terdiri dari satu kata –aceae pada hewan dan–edae pada tumbuhan. Kata tersebutdiambil dari salah satu marga yang tercakup dalam famili.
Contoh: Hibiscus, Malva, Sidadan Gossypium termasuk family Malvaceae. Malva adalah nama marga yang dipilih untuk nama famili dengan memberia khiran -aceae
· Dimulai dengan huruf besar dan penunjukjenis huruf kecil semua.
Penulisan nama marga (genus)
Contoh: Oryza sativa L nama marga , sativa penunjuk jenis.Hibiscus.
Hibiscus rosa-sinensis, Hibiscus nama marga, rosa sinensis penunjukjenis.
Contoh skema taksa beberapa jenis makhluk hidup
Padahewan:
Kingdom:
|
Animalia
|
Animalia
|
Animalia
|
Filum:
|
Kordata
|
Kordata
|
Kordata
|
Classis:
|
Mammalia
|
Mammalia
|
Mammalia
|
Ordo:
|
Kornivora
|
Primate
|
Rodentia
|
Familia:
|
Felidae
|
Hominidae
|
Cavidae
|
Genus:
|
Felis
|
Homo
|
Cavia
|
Spesies:
|
Feliscatus
|
Homo sapiens
|
Caviacobaya
|
Padatumbuhan
|
(kucing)
|
(manusia)
|
(marmut)
|
Kingdom:
|
Plantae
|
Plantae
|
Plantae
|
Devisio:
|
Spermatophyta
|
Spematophyta
|
Gymnospermae
|
Classis:
|
Monocotyledonae
|
dicotyledonae
|
Cycadenae
|
Ordo:
|
Poales
|
Urticales
|
Cyacadales
|
Familia:
|
Raminae/poaceae
|
Moraceae
|
Cycadanceae
|
Genus:
|
Oryza
|
Artocarpos
|
Cycas
|
Spesies:
|
Oryza sativa
|
Artocarposintegra
|
Cycasrumphii
|
|
(padi)
|
(nangka)
|
(pakis haji)
|
BAB 3
PENUTUP
Dari pembahasan
di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa:
ü Klasifikasi
adalah penyusunan makhluk hidup secara teratur ke dalam suatu herarki.
ü Pengklasifikasian
makhluk hidup digolongkan ke dalam tiga kelompok yaitu : sistem alami, sistem
buatan, dan sistem filogenetik.
ü Ilmuwan-ilmuan
yang berhasil mengklasifikasikan makhluk hidup pada awalnya adalah Arietoteles,
John Ray dan Carollus linnaeus (bapak taksonomi).
ü Linnaeus
memperkenalakan sistem tata nama makhluk hidup yang dikenal dengan Binomium
nomenkuler.
ü Secara
garis besar klasifikasi bertujuan untuk meemberikan nama organisme secara
akurat dan menghindari kesamaan dalam pemberian nama.
ü Menurut
metode rasiona ini pengelompokan dibedakan menjadi sistem-sistem sebagai
berikut: sistem praktis, sistem
artifisial, sistem natural,
sistem
modern.
ü Dalam
pemberian nama makhluk hidup ada beberapa hal yangperlu di perhatiakan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous.2007.Klasifikasi Makhluk Hidup.http://deceng.wordpress.com. Diakses pada tanggal 1 Oktober 2012
pukul 10.15 WIB
Anonymous
.2010.Klasifikasi Ilmiah.http://id.wikipedia.org.
Diakses pada tanggal 1 Oktober 2012 pukul
10.25 WIB
Anonymous.2011.Konsep
Dasar Sistem Klasifikasi.http://blog.re.or.id.
Diakses pada tanggal 1
Oktober 2012 pukul 10.45 WIB
Anonymous.2012.Makalah Klsifikasi dan Sistem Klasifikasi.
http://haeryn.wordpress.com. Diakses pada tanggal 1 Oktober 2012
pukul 10.05 WIB
Buffalo, N. dan J. Throneberry.
1972.Principles Of Biology. New
Delhi: Audrey Nelson Slate.
Harper dan Row.1984.Principles Of
Biology. New York: Audrey Nelson Slate.
Jahnson, Kenneth, David L.Rayledan
Hale L. Wedberg.1984. Biology An Introduction. Sydne: Cumming
Publishing Company.
0 komentar:
Posting Komentar